Kamis, 14 Oktober 2010

Komodo di Pulau Padar Punah

Foto:Nationalgeographic
KUPANG - Populasi binatang langka Komodo di Balai Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur terancam punah.

Bahkan biawak raksasa yang hanya bisa hidup secara alamiah di bagian barat Flores ini jumlahnya semakin berkurang beberapa tahun terakhir.

Di Pulau Padar, misalnya, sejak tahun 2000 lalu populasi komodo di daerah itu tidak ditemukan lagi. "Komodo di Pulau Padar punah total. Tidak ada lagi kotoran komodo yang ditemukan di sana. Belum diketahui pasti penyebab punahnya binatang langka itu. Tetapi kuat dugaan perburuan liar rusa dan babi serta perubahan lingkungan akibat pembakaran liar menjadi penyebab punahnya Komodo," kata Kepala Seksi Pengelolaan Balai Taman Nasional Komodo Pulau Padar, Ramang Isaka melalui saluran telepon, Senin (4/8/2008).

Menurutnya, antara tahun 1980-1990-an, populasi komodo di Pulau Padar masih banyak. Tetapi karena aksi para pemburu liar yang membakar hutan di kawasan itu membuat ruang gerak komodo semakin terjepit dan kemungkinan puluhan ekor komodo ikut terbakar.

Dia menambahkan, aksi para pemburu yang senang membakar hutan menjadi ancaman serius bagi perkembangan komodo beberapa tahun terakhir.

"Secara keseluruhan, jumlah komodo yang masih hidup diperkirakan 2.500 ekor yang tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Gili Motang," katanya.

Biawak komodo, lanjutnya, hanya dapat bertahan hidup di lokasi yang memiliki ketersediaan air yang cukup, tempat berlindungnya aman, banyak pohon rimbun serta makanan berlimpah.

"Kenyataannya di Pulau Padar, rusa dan babi semakin berkurang dan sebagian besar hutan sudah rusak akibat pembakaran liar," katanya.

Punahnya komodo di Pulau Padar, membuat pengelola Taman Nasional Komodo bekerja keras untuk mempertahankan kelestarian binatang langka itu.

"Kami masih melakukan penyelidikan tentang penyebab utama kepunahan komodo di Pulau Padar. Rencananya bulan ini kami akan melakukan survei untuk mengetahui pasti kondisi alam Pulau Padar sekaligus menginventarisir jenis-jenis makanan komodo yang masih ada di kawasan itu," katanya.

Sementara itu, arus kunjungan wisatawan asing dan mancanegara ke kawasan itu, terus bertambah beberapa tahun terakhir. Sampai dengan semester pertama 2008, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 2.800 orang.

Sebagian besar wisatawan menjadikan kawasan Taman Nasional Komodo sebagai tujuan utama. Kebanyakan wisatawan berasal dari Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Perancis, Inggris, Australia, Rusia dan beberapa negara Eropa lainnya. 

0 komentar:

:10 :11 :12 :13 :14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39

Posting Komentar